Berbicara
di depan public atau lebih dikenal dengan Public Speaking adalah suatu
keahlian yang sangat penting. Ternyata berbicara di depan publik bukanlah hal
yang mudah. Banyak orang pandai secara intelektual tapi canggung ketika
berbicara di hadapan public. Untuk mengatasi kecanggungan tersebut Member of Teaching
Clinic (TC) 6 mengikuti training public speaking yang diselenggarakan oleh
Global English Course. Training yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 13 September
2014 tersebut berjalan dengan lancar. Peserta sangat antusias mengikuti acara
dari awal hingga acara berakhir.
Bertempat di Pare Corner Café, Jl. Lamtana No.01 Tulungrejo, Pare para
member TC digembleng bagaimana caranya berbicara tanpa canggung di hadapan
publik. Hadir sebagai pemateri adalah Ahmad Syarief, Trainer ahli dari Jawa
Barat. Syarief menjelaskan bahwa masalah utama seseorang dalam public
speaking adalah tiga (3) hal. Tiga hal tersebut biasa disingkat dengan 3 V,
yakni visual, verbal dan vocal.
Visual adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bagaimana cara
kita menyampaikan kepada publik. Seperti mimik, gesture, energy serta
penampilan saat kita berada di atas panggung.
Verbal yakni yang berkaitan dengan materi yang akan disampaikan.
Sedangkan vocal adalah intonasi suara kita saat berbicara seperti suara rendah
(low) untuk persuasif, suara biasa (midle) untuk nada datar dan suara tinggi
(full) untuk penekanan (stressing). Diantara ketiga masalah tersebut yang paling berpengaruh terhadap sukses
tidaknya seseorang dalam berbicara di hadapan publik (Public Speaking)
adalah masalah visual, yakni bagaimana seseorang menyampaikan pembicaraannya.
Masalah materi ternyata tidak begitu penting, yang paling penting adalah cara
seseorang menyampaikan.
Selain itu peserta diberi tips bagaimana membuat ice breaking. Ibarat
kapal, ice breaking adalah pemecah es yang berbentuk lancip dan berada di
depan. Fungsinya adalah untuk memecah ketegangan dan membuat audience tidak
bosan mendengarkan. Seperti ketika memperkenalkan diri, kita disuruh membuat
kepanjangan dan makna nama kita dengan sekreatif mungkin agar gampang diingat.
Selain diberi tips membuat ice breaking, peserta diberi bocoran
bahwa grogi ketika mau tampil di depan publik adalah hal positif. Karena
ketika kita masih merasa grogi berarti masih ada kemauan untuk tampil
yang terbaik. Yang penting kita percaya diri dan mampu mengatasi kegrogian
tersebut ketika sudah tampil di depan public. Umumnya, hal yang membuat
seseorang tidak percaya diri (PD) ketika tampil di depan public adalah karena
belum terbiasa, menghadapi lingkungan baru atau belum sepenuhnya menguasai
materi.
Di akhir sesi, satu persatu peserta disuruh mempraktekan bagaimana
menjadi pembicara yang baik. Dengan banyak latihan pemateri berharap peserta
dapat mengaplikasikan apa yang telah disampaikan ke dalam setiap penampilan di
depan public. Karena komitmen yang kuat harus diikuti dengan konsistensi yang
kuat pula. (Muhammad Ali Murtadlo)
RSS Feed
Twitter
17.03
Ali Murtadlo El-Fauzy

0 komentar:
Posting Komentar