Sabtu, 04 Oktober 2014

Berbicara di depan public atau lebih dikenal dengan Public Speaking adalah suatu keahlian yang sangat penting. Ternyata berbicara di depan publik bukanlah hal yang mudah. Banyak orang pandai secara intelektual tapi canggung ketika berbicara di hadapan public. Untuk mengatasi kecanggungan tersebut Member of Teaching Clinic (TC) 6 mengikuti training public speaking yang diselenggarakan oleh Global English Course. Training yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 13 September 2014 tersebut berjalan dengan lancar. Peserta sangat antusias mengikuti acara dari awal hingga acara berakhir.

Bertempat di Pare Corner Café, Jl. Lamtana No.01 Tulungrejo, Pare para member TC digembleng bagaimana caranya berbicara tanpa canggung di hadapan publik. Hadir sebagai pemateri adalah Ahmad Syarief, Trainer ahli dari Jawa Barat. Syarief menjelaskan bahwa masalah utama seseorang dalam public speaking adalah tiga (3) hal. Tiga hal tersebut biasa disingkat dengan 3 V, yakni visual, verbal dan vocal.
Visual adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bagaimana cara kita menyampaikan kepada publik. Seperti mimik, gesture, energy serta penampilan saat kita berada di atas panggung.  Verbal yakni yang berkaitan dengan materi yang akan disampaikan. Sedangkan vocal adalah intonasi suara kita saat berbicara seperti suara rendah (low) untuk persuasif, suara biasa (midle) untuk nada datar dan suara tinggi (full) untuk penekanan (stressing). Diantara ketiga masalah tersebut  yang paling berpengaruh terhadap sukses tidaknya seseorang dalam berbicara di hadapan publik (Public Speaking) adalah masalah visual, yakni bagaimana seseorang menyampaikan pembicaraannya. Masalah materi ternyata tidak begitu penting, yang paling penting adalah cara seseorang menyampaikan.
Selain itu peserta diberi tips bagaimana membuat ice breaking. Ibarat kapal, ice breaking adalah pemecah es yang berbentuk lancip dan berada di depan. Fungsinya adalah untuk memecah ketegangan dan membuat audience tidak bosan mendengarkan. Seperti ketika memperkenalkan diri, kita disuruh membuat kepanjangan dan makna nama kita dengan sekreatif mungkin agar gampang diingat.
Selain diberi tips membuat ice breaking, peserta diberi bocoran bahwa grogi ketika mau tampil di depan publik adalah hal positif. Karena ketika kita masih merasa grogi berarti masih ada kemauan untuk tampil yang terbaik. Yang penting kita percaya diri dan mampu mengatasi kegrogian tersebut ketika sudah tampil di depan public. Umumnya, hal yang membuat seseorang tidak percaya diri (PD) ketika tampil di depan public adalah karena belum terbiasa, menghadapi lingkungan baru atau belum sepenuhnya menguasai materi. 
Di akhir sesi, satu persatu peserta disuruh mempraktekan bagaimana menjadi pembicara yang baik. Dengan banyak latihan pemateri berharap peserta dapat mengaplikasikan apa yang telah disampaikan ke dalam setiap penampilan di depan public. Karena komitmen yang kuat harus diikuti dengan konsistensi yang kuat pula. (Muhammad Ali Murtadlo)

0 komentar:

Posting Komentar